Minggu, 10 Februari 2019

Asap Cair Tongkol Jagung (Aplikasinya sebagai Chelating Agents Logam Pb) --- BOOK

Assalamu'alaikum wr.wb
Apa kabar teman's? 😊 Lama tak bersua.. Alhamdulillah masih diberi kesempatan berbagi via blog ini. 😁
Kali ini, saya akan membagikan informasi salah satu buku terbaru kami dengan Judul "Asap Cair Tongkol Jagung (Aplikasinya sebagai chelating agents logam Pb)". Buku ini merupakan salah satu buku yang dihasilkan dari luaran penelitian kami. Penasaran seperti apa isinya? Yuk mari disimak ringkasannya sebagai berikut, Cekidot... 
Salah satu cemaran yang berbahaya bagi kesehatan manusia adalah logam berat, diantaranya adalah timbal. Widowati dkk., (2008); Gorme dkk., (2010); Yu dkk., (2012); dan Ping dkk., (2013) menjelaskan bahwa Pencemaran logam berat pada lahan pertanian dapat mengurangi produktivitas tanaman dan keamanan pangan. 
Lahan pertanian yang tercemar oleh logam berat timbal akan menghasilkan produk tanaman pangan yang tercemar pula. Priyadi dkk., (2013) melaporkan kadar cemaran logam Pb pada kedelai adalah 0,48 ppm, sedangkan Andriyanto (2012) dalam penelitiannya melaporkan kedelai mengandung logam berat Pb sebesar 0,63 ppm. Standar Nasional Indonesia (SNI 7387, Tahun 2009) menunjukkan bahwa batas cemaran logam berat Pb pada biji kedelai maksimum 0,50 ppm. Beberapa metode untuk menurunkan kadar cemaran logam berat telah dilaporkan, salah satunya adalah metode chelasi yaitu dengan menambahkan senyawa pengkhelat untuk mengikat logam berat sehingga terbentuk senyawa kompleks antara logam berat dengan senyawa pengkhelat (Basset, 1991).

Buku ini membahas panjang lebar tentang: Biomassa jagung (jagung, jenis jagung, biomassa jagung, tongkol jagung dan komponen serat tongkol jagung); Pembuatan dan pemurnian asap cair (pirolisis, pemurnian asap cair, dan komponen kimia asap cair tongkol jagung); serta Penurunan kadar Pb pada biji kedelai (Logam berat timbal (Pb), akumulasi logam Pb pada biji kedelai, chelating agents, kompleksasi logam berat, perubahan kimia asap cair tongkol jagung setelah proses khelasi). 

Demikian dari kami, jika penasaran atau perlu dengan informasi di dalamnya, silahkan komentar dibawah. Terima Kasih..
Assalamu'alaikum wr. wb 😉