"Masa depan hanyalah milik orang-orang yang percaya akan keindahan mimpi-mimpi mereka".
- Eleanor Roosevelt-
Beberapa waktu yang lalu dalam acara Oprah Winfrey, dihadirkan salah seorang remaja yang bagi saya perjalanan hidupnya sangat inspiratif. Remaja itu bernama Charmaine Claire Relucio Pempengco. Ia lebih dikenal sebagai Charice.
Charice lahir di Cabuyao, Laguna, Filipina. Pada usia 3 tahun, ibunya berpisah dengan ayahnya karena kekerasan dalam rumah tangga. Ayah Charice sangat temperamental dan kerap menyiksa sang ibu. Hingga suatu hari Charice yang kala itu masih berusia 3 tahun harus menyaksikan ibunya ditodong pisau oleh sang Ayah. Waktu itu Charice tidak bisa melakukan apa-apa karena masih kecil, dan hanya bisa menangis. Sejak saat itu ia dibesarkan sendiri oleh ibunya. Ibunya harus bekerja selama 16 jam per hari sebagai buruh pabrik untuk dapat menghidupi Charice dan adiknya.
Dengan segala keterbatasannya di masa kecil, Cjarice tidak lantas putus asa. Ia justru memiliki impian yang tinggi di masa depannya. Ia ingin menjadi penyanyi besar kelak.
Untuk mengejar cita-citanya, Charice terus melatih vocalnya setiap hari. Meskipun ia tidak dapat membaca not balok, secara outodidak ka terus belajar bernyanyi serta mengikuti perlombaan demi perlombaan. Bahkan saat umurnya masih 7 tahun, ia sudah mulai ikut kontes menyanyi amatir. Kompetisi demi kompetisi ia ikuti. Mulai dari pertunjukkan di Provinsi Laguna, tempat tinggalnya, sampai ke beberapa kompetisi menyanyi di stasiun televisi pun ia ikuti. Saat itu tujuannya sangat sederhana. Ia hanya ingin membantu keuangan keluarganya, meski sering kalah hanya karena dibilang tidak cantik.
Ketika dalam kompetisi amatir ia dinyatakan sebagai pemenang, biasanya ia memperoleh hadiah 5 atau 10 dolar. Jumlah yang kecil memang, tetapi baginya itu merupakan suatu anugerah yang sangat disyukuri oleh Charice dan ibunya pada saat itu. Dengan hadiah iu berarti mereka dapat menikmati pizza yang selama ini sangat sulit mereka nikmati.
Jalan perjuangan Charice memang panjang. Hingga suatu ketika, perjuangan itu akhirnya membawa Charice ke titik terang. Pada tahun 2007 keajaiban datang. Seorang pria yang menggunakan nama samaran False Voice mengunggah video penampilan Charice dalam sebuah kompetisi. Tanpa diduga, video itu menjadi pembicaraan di internet. Hingga akhirnya Charice diundang oleh acara Talent Show di Korsel, acara Talk Show Ellen DeGenere, hingga acara Oprah Winfrey.
Lewat Winfrey, Charice akhirnya bisa berkenalan dengam David Foster yang akhirnya mengajak Charice tampil di konsernya di Mandalay Bay, Las Vegas.
Di usianya yang masih sangat belia, keberhasilan Charice saat ini, tidak lain berkat sebuah cita-cita besar dari seorang Charice kecil. Charice membuktikan bahwa dengan impian, semua manusia dapat meraih kesuksesannya meski awalnya ia hidup dengan kondisi penuh keterbatasan. Charice, dengan kesederhanaannya dan kecintaannya kepada sang bunda, telah berhasil membuktikan bahwa dirinya memang layak umtuk mendapatkan semua itu.
Impian dan cita-cita adalah sebuah jalan mutlak yang harus ada dalam diri calon manusia besar. Impian adalah pemandu utama jalan hidup yang akan mengarahkan perjalanan hidup supaya tidak membelok pada alur yang salah. Akan ada jurang perbedaan yang cukup lebar pada diri orang yang bermimpi dengan yang tidak. Sang pemimpi selalu melakoni hidup dalam koridor dan aljr yang terarah. Mereka menciptakan mimpi agar hidul mereka memiliki tujuan yang jelas. Dan yang membahagiakan adalah fakta sejarah yang membuktikan bahwa tidak ada 'orang besar' tanpa melalui 'orang kecil'. Orang besara adalah orang kecil yang memiliki impian menjadi orang besar, bekerja keras menggapai apa yang diimpikan, serta pantang menyerah ketika batu-batu terjal hadir ditengah perjalanannya.
Sumber. Ahmad Rifa'i Rif'an. 2011. Man Shabara Zhafira. Penerbit Elexmedia Komputindo